Pendakian Gunung Ciremai 3078mdpl

Sahabat Muda News – Jakarta. Malam panjang menemani obrolan menunggu keberangkatan bus Setia Negara di luar terminal Pasar Minggu. Setia Negara dengan gambar kuda didominasi warna Kuning Hitam kontras sekali. Bus dengan AC ini dijadualkan berangkat pukul 03.00 wib pagi.

Setelah menunggu lama dengan banyak cerita, tukang sayur terminal, toilet terminal, kencing di kali, dan cerita para janda, bus pun berangkat meninggalkan Jakarta. Entah kenapa anak-anak begitu antusias bercerita tentang janda. Ahay… Semoga hanya cerita, semoga.

Masuk kota Kuningan menuju Cirendang hujan deras. Khawatir segera menyelimuti hati dan pikiran. Siapapun tidak ingin mendaki hujan-hujanan. Kebelet pipis segera juga menyerang. Tak jauh lagi sebenarnya kita turun, tapi macet tak dapat dihindari.

Pukul 11.00 wib, setelah melengkapi logistik yang dirasa kurang, kitapun meluncur menuju basecamp Palutungan dengan angkot pilihan. Setelah registrasi kembali kita repacking. Lampaui Pintu Gerbang Palutungan berfoto-foto. Cigowong, Kuta. Sampai di Paggunyangan Badak pukul 17.00. Di pos Cigowong kita cukup lama beristirahat. Beberapa pendaki tertangkap mendaki tanpa simaksi dan terpaksa kembali turun.

Aku memutuskan camp di Paggunyangan Badak karena kondisi pasukan yang terlampau letih. Kita akan lanjutkan lagi besok pagi. Sore itu indah sekali setelah hujan. Mega merah sedikit terlihat menembus pohon-pohon tinggi lebat di Paggunyangan Badak. Subhanallah.

Ba’da maghrib biasanya suhu di gunung mendadak turun drastis. Tidak saat itu. Paggunyangan Badak terasa cukup hangat sekitar 20 derajat celcius. Tanpa jaket kita cukup nyaman berkegiatan di sini. Hanya ada sekitar 7 tenda yang berdiri di sekeliling kami. Pendaki lain menargetkan camp di pos yang lebih tinggi. Ba’da isya hujan mulai turun hingga jelang subuh. Rencana kita summit attack pukul 03.00 gagal karena hujan belum juga reda. Safety first. Kita mulai summit attack pukul 07.00. Lampaui Arban 2050 mdpl, Assoy 2200 mdpl, Pasanggrahan 2450 mdpl, Sahyang Ropoh 2650 mdpl pukul 12.00 wib, Triangulasi 13.00., Gua Walet 2950 mdpl pada pukul 14.30,

OTW Puncak3078 mdpl

Semua skenario Allah SWT. Fadli yang sebelumnya menyerah, kembali bangkit, Farhan dengan sangat berbesar hati mengalah menjaga temannya di gua Walet dan tidak berangkat ke puncak yang tinggal 150 meter lagi. Subhanallah. Ini suatu pencapaian yang baik bagi satu tim pendakian.

Demi keselamatan bersama, harus ada yang jujur ia tidak lagi kuat melanjutkan pendakian. Lebih baik ia istirahat dan menyiapkan energi untuk turun gunung melalui jalur yang tidak kalah sulit menyeimbangkan beban badan dan barang bawaan.

Puncak Ciremai 3078mdpl pukul 15.00 wib.
Alhamdulillah kita berhasil mencapai puncak Ciremai. Masih ada tugas berat menanti setelah ini. Ya, turun dengan selamat sampai tiba di rumah. Tak lama kita pun berfoto di puncak. Pukul 15.30 kita turun ke gua Walet menyusul 2 teman yang masih mengumpulkan tenaga di sana. Semoga mereka cukup mengumpulkan tenaga di sana.

Hujan es di bawah Gua Walet 2700 mdpl.
Pukul 15.50 kabut, gerimis mulai turun. Angin bertiup kencang. Tak lama hujan deras turun, meyusul butiran kecil es. Masyaallah jarang sekali ini aku temui di Ciremai. Kita segera menggunakan raincoat. Beberapa tidak siap dengan raincoat yang standar. Sol sepatu Reza copot menambah seru perjalanan turun kita dari goa Walet. Beberapa terpeleset.

Keesokan harinya, Pukul 10.00 kita pun turun setelah berkemas. Lampaui Kuta. Sekali lagi berlama-lama makan gorengan di Cigowong. Lampaui gerbang Palutungan, sampai di basecamp pukul 15.00 wib.

Tiba di basecamp, Ayahnya Acay telah menunggu lama sejak siang. Acay akan segera di ajak berlibur ke kampungnya Ciamis. Kita berpisah dengan Acay di basecamp.

Tks Acay dan ayah yang telah mensuport kegiatan ini. Tks semua yang telah saling bantu demi suksesnya tujuan kita kembali lagi ke rumah masing-masing dengan selamat.

 

Penulis : Lutfi Mulyadi Nbbl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *