Panitia Jadi-jadian

Namanya juga panitia. Pasti tanggung jawabnya besar. Khusus panitia qurban tingkat RT, jadi banyak yang mau bantu. Apalagi dapat suntikan dana dan yang gak ketinggalan daging qurban. Syukur kalau bisa milih daging yang isinya banyakan gak pake tulang. Nah itu pasti buat istri di rumah berbinar-binar.

Cerita setiap posko pemotongan eh yang lebih soft didengar penyembelihan, selalu satu paket dengan pengulitan, pencacahan daging dan tulang, penimbangan, pembungkusan, dan pembagian daging qurban.

Kali ini saya fokus kepada penyembelihan. Nah ini gak bisa dipandang remeh. Gak main-main. Hewan qurban adalah amanah dari pengqurban agar darah yang mengalir menggugurkan dosa-dosa pengqurban. Artinya ada tanggung jawab yang sangat besar.

Pertama, membawa hewan qurban dam memperlakukannya dengan rasa hewani. Eh maksudnya dengan belas kasih karena mereka adalah makhluk terbaik yang saat itu akan diqurbankan. Pastikah ia harus sempurna, gak cacat, sehat, dan telah menggenapi usianya. Kalau kambing setahun, kalau sapi dua tahun. Artinya, kan benar-benar hewan yang terpilih.

Kedua, mempersiapkan lokasi penyembelihan. Jauh dari hewan qurban lain yang sedang menunggu giliran. Pastikan suara-suara gaduh tidak sampai terdengar. Juga tidak terlihat agar hewan qurban berikutnya tidak stres dan pasrah diqurbankan.

Ketiga, ikat dalam keadaan tenang. Ikatan yang tidak membuat cacat, seperti robek hidung sapinya atau patah kakinya atau juga putus ekornya. Jatuhkan dalam keadaan yang memungkinkan tidak panik. Gak sedikit loh cerita panitia diseruduk hewan qurbannya. Bahkan ada juga yang sampai lari tunggang langgang lantaran dikejar-kejar hewan qurban yang gagal dieksekusi. Ikatannya gak kuat. Jadilah dikejar panitia. Itu masih untung. Ada juga panitia yang malah jadi korban.

Keempat, sembelih dengan golok atau pisau yang paling tajam. Kalau perlu sekali ayun leher terkoyak dan langsung mengembuskan napas terakhir. Gak sempet ngerang-ngerang kesakitan. Untuk yang satu itu perlu tahu struktur leher. Ada dua pembuluh di kiri dan kanan leher yang harus putus. Ditambah kerongkongan tempat menelam makanan juga harus putus. Ini gak gampang karena letaknya di samping. Ketika pemotongan dalam posisi rebah, maka pastikan mata pisau sampai pada pembuluh di bawah kepala. Tangan pemotong turun lebih dalam. Setelah prosesi, tunggu sebentar untuk melihat pembuluh darah yang dimaksud benar-benar putus. Setelah itu golok atau pisau bisa diangkat dari batang lehernya. Jika prosesnya benar, sebagian besar darah akan mengalir keluar dari tubuh hewan qurban. Dagingnya segar. Terutama paru-paru dan jantung tidak terendam oleh darah yang tertahan keluar karena stres.

Nah, penyembelihan selesai hingga memastikan nyawanya lepas dari badan dan biasayna tidak terlalu lama. Jangan kaget kejutan pada otot tubuhnya. Beberapa otot pada alat vital, seperti jantung masih bergerak.

Kang Yudha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *