Ekspedisi Ujung Kulon – SD Sekolah Alam Youth Khalifa
Sahabat Muda News – Ujung Kulon, Banten. Perjalan di mulai pada pukul 07.00 WIB dari gerbang sekolah SD Sekolah Alam Youth Khalifa, sebuah ekspedisi pengamatan satwa liar di belantara hutan tropis Ujung Kulon.
Ekspedisi ini terdisi 4 orang siswa SD Sekolah Alam Youth Khalifa, mereka diantaranya Dejan, Dzubyan, Naira dan Fatina. Mereka berempat adalah angkatan pertama yang akan lulus dari SD Sekolah Alam Youth Khalifa.
Ekspedisi dilakukan setelah mereka melaksanakan Ujian Sekolah. Sebelum pelaksaan ekspedisi banyak kegiatan yang mereka lakukan untuk membekali mereka melakukan ekspedisi. Mereka melakukan latihan “Water Rescue Training” yang di pandu oleh kak Koju (Irwan Widodo) pemegang beberapa sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, tak lupa mereka juga menjalankan latihan fisik berupa “Latihan Trekking” yang di pandu oleh Kak Rodek (Taufik Hidayat) seorang penggiat alam bebas berpengalaman, serta persiapan pembekalan berupa sharing session tentang “Apa itu Ekspedisi” yang di pandu oleh Kak Fadlik Al Iman, anggota senior Mapala Stacia UMJ (Seorang penjelajah gunung es dan berpengalaman dalam penelitian beberapa hewan), dan juga soal “teknik-teknik pengamatan satwa Liar” di pandu oleh Kak Denny Setiawan seorang pemerhati satwa liar dari IAR Indonesia.
Buat mereka “Ekspedisi Ujung Kulon 2022” bukan sekedar field trip, melainkan sesuatu yang akan mereka kenang sepanjang hidup mereka. Kesadaran untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin timbul karena mereka paham soal bagaimana kondisi medan yang akan mereka hadapi yaitu hutan dan lautan.
Hari pertama mereka sebelum mereka sampai ke basecamp di Desa Taman Jaya mereka terlebih dahulu berkunjung ke Kantor Balai Taman Nasional yang ada di Kecamatan Sumur. Mereka di terima dengan sangat baik oleh Bapak Muhiban staff Balai Taman Nasional Ujung Kulon, walaupun hari itu adalah hari libur beliau dengan tangan terbuka menerima kami dan menjelaskan panjang lebar tentang Taman Nasional Ujung Kulon, dan sesampai ke basecamp tepat sebelum azan magrib berkumandang.
Perjalanan menuju basecamp sangat menyenangkan karena mereka melalui jalan yang menurut mereka sangat seru seperti “Offroad” dan di lokasi basecamp pun saat itu hujan rintik rintik yang membuat suasana semakin syahdu. Setelah mereka solat Magrib selanjutnya mereka mendirikan tenda untuk mereka bermalam. Setelah makan malam mereka mendapatkan pembekalan tentang bagaimana mengamati satwa liar diluar sana.
Pagi hari, di hari kedua ekspedisi mereka menuju ke dermaga untuk selanjutnya menaiki kapal menuju Pulau Peucang dan menyeberang ke padang pengembalaan satwa di Cidaon, selain trekking mereka juga melakukan pengamatan satwa liar menggunakan Binoucular alias teropong pengamatan. Beberapa satwa liar yang mereka amati diantara burung Rangkong, burung Merak, Banteng, Rusa, Babi Hutan, dan Biawak. Selain mengamati satwa liar mereka juga mengamati vegetasi unik disana diantaranya pohon Kiara yang sudah berusia ratusan tahun.
Siang hari, di hari kedua mereka melanjutkan pengamatan satwa laut dengan melakukan snorkeling, setelah itu perjalan dilanjutkan menuju ke Pulau Handeuleum dan dilanjutkan pada malam hari mereka melakukan pengamatan satwa liar yang hidup di malam hari atau yang biasa di sebut hewan nocturnal.
Hari ketiga mereka melakukan kegiatan penyeberangan menuju sungai Cigenter, yang menurut kebanyakan orang menyebutnya sungai amazon-nya Indonesia. Disana mereka menggunakan Jukung alias Kano, di sungai Cigenter terdapat banyak buaya muara, biawak bahkan ular-ular phiton yang bergelantungan di atas dahan-dahan pohon di bantaran sungai Cigenter. Setelah itu merekan pun kembali menuju ke Pulau Handeuleum untuk kemudian melanjutkan perjalan kembali ke basecamp.
Malam hari, di hari ketiga di basecamp mereka melakukan review perjalanan yang mereka sudah lalui. dan pada pagi hari, hari keempat mereka melakukan penanaman pohon Manggrove yang difasilitasi oleh petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang bernama Pak Dedi. Setelah penanaman pohon Mangrove mereka mendapatkan Buku tentang SAR untuk anak SD/MI dari Ketua Umum Srikandi Nusantara – kak Dini.
Mereka pun sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mereka dalam melakukan “Ekspedisi Ujung Kulon 2022” ini baik yang mendukung secara keuangan maupun pelaksanaan di lapangan, dan pendamping mereka sebagai safety keeper mereka sangat berterima kasih kepada Kak Rodek, Kak Opa, Kak Tomo dan Kak Deni. Serta seluruh orang tua mereka yang telah mendukung penuh dengan ikhlash. (AM)