Mendaki itu mendidik

Mendaki gunung bukan hanya sekedar mendaki, namun ada unsur pendidikan di dalamnya terutama terkait dengan karakter anak.

Cianjur – Sahabat Muda News. Sore 6 November 2020 hari yang seru bagi kami, saya dan Umar. Mengingat kami akan pergi ke gunung bersama. Sebelumnya lebih kurang dua tahun yang lalu Kakaknya Rana mengunjungi Kawah Ratu di Gunung Salak.

Kami memang meniatkan Umar yang belum genap tiga tahun mengenal alam sedari kecil, saya ingin dia bisa memahami interaksi dengan saya dan teman teman. Kami mendaki 11 orang, Arief, Ika, Lina, Tocret, Irma, Gorbon, Lukman, Gatot, Puteri, Fadlik dan Umar. Kami memutuskan bermalam di rumah Mang Aep di kaki gunung Puteri.

Pagi yang cerah di hari sabtu, 07 November 2020. Semua menikmati perjalanan, mulai memasuki pintu hutan,  melewati area pertanian, kol, bawang cabai, serta tanaman lainnya. Perjalanan makin mendaki. Tak terasa keringat makin mengucur. Jalur Gunung Puteri terkenal curam, namun lebih pendek dari jalur Cibodas, apalagi Salabintana.

Akar akar menggontai,melintang, naik kemudian menembus ke tanah, ada pula yang terkuak dari tanah, semuanya kami lalui untuk satu tujuan, Alun alun Surya Kencana.

Jam 19.20 kami sampai di Camp Surya Kencana,kami memang berniat bermalam di sini. Di dalam tenda. Lima tenda yang kami bangun untuk tidur lelap malam ini.

Selama perjalanan saya ingin sekali mengembangkan kepercayaan diri Umar anak saya. Karena beberapa teman seperjalanan menegur sapa,memberi canda, semoga Umar bisa lebih terbuka.

Malam semakin menusuk ke tulang, dingin menyelimuti tidur kami, 9 derajat yang harus kami nikmati. Umar saya biasakan tidur di tenda, menikmati gelap. Hal ini juga untuk melatih mentalnya untuk ceria dalam kondisi apa pun.

Sinar Pagi mulai menembus sampai ke dalam tenda, Umar belum terbangun, Semua sudah memulai aktivitasnya untuk memasak.

Suara sendok dalam  adukan makan di dalam panci,membangunkan Umar untuk menikmati pagi.  Di dalam tenda kami nikmati permainan, makan bersama, meluangkan canda satu sama lain.

Semua bergantian menyapa Umar dari luar tenda. Kami ingin mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak agar bisa berkembang. Hal ini yang bisa dinikmati dalam kebersamaan. Umar juga dapat melatih motoriknya bersama media main yang ada di sekitarnya.

Minimal alasan alasan itulah yang menguatkan saya untuk membawa Umar ke Gunung, Saya berharap Umar bisa terus mengembangkan semuanya dengan bermain, sesungguhnya ia juga sedang belajar. Sementara kami berkemas ingin menuju Puncak Gunung Gede. (Bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *