Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Masyarakat Kawasan Sungai Cisadane, Ciliwung dan Citarum

Mas Age Mallory berbagi pengalaman dan pengetahuan soal menghadapi tantangan dan hambatan dalam peingkatan kelembagaan dan organisasi

Sahabat Muda News – Jakarta, Pada tanggal 14 – 15 Juni lalu Kementerian PUPR bertempat di Hotel Mercure Simatupang mengundang beberapa kelompok yang peduli dengan kelestarian DAS Cisadane, Ciliwung dan Citarum serta Sungai Bekasi.

Kementerian PUPR kali ini bekerjasama dengan konsultan Gama Semesta Konsultindo dan mengundang beberapa pembicara yang kompeten di bidangnya, diantaranya ada Mas Irfan Nugroho, mba Tino Yosefyn dari Penabulu dan mas Ageng Priyanto Age atau biasa dipanggil mas Age Mallory.

Kementerian PUPR mengadakan kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan dan Masyarakat merupakan bagian dari pembentukan dan pengembangan kapasitas yang dilaksanakan pada tiga tingkatan, yaitu individu, kelompok dan institusi atau organisasi, dan bertujuan untuk menjamin kesinambungan organisasi melalui pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang bersangkutan.

Secara umum, capacity building dapat diartikan sebagai proses meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan (skills), sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) dari SDM.

Kondisi dinamis organisasi, perkembangan masyarakat dan tuntutan kehidupan, menyebabkan capacity building menjadi kebutuhan.

Agar sebuah organisasi dapat berkembang dan dapat terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi, pembangunan kapasitas (capacity building) SDM menjadi hal yang mutlak harus berjalan dengan baik. Sehingga organisasi maupun juga sistem yang ada dapat dipergunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu maupun organisasi.

Adapun tujuan khusus dari kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan dan Masyarakat adalah :

  1. Peserta mampu membangun dan mengelola organisasi.
  2. Meningkatkan kemampuan pemberdayaan “situational empowerment” yang disesuaikan dengan situasi.
  3. Dapat menjadi agen perubahan yang efektif dan efisien di lingkungan unit kerja masing-masing.
  4. Peserta memahami pengelolaan keuangan dan administrasi yang efisien.

Pada sesi terakhir bang Ageng Priyanto Age atau Mas Age Mallory biasa di kenal di kalangan komunitas penggiat lingkungan dan dunia petualangan berbagi pengalaman, pengetahuan dan pemahamannya tentang organisasi dan komunikasi efektif.

Sesi terakhir soal pengingkatan dalam mengatasi tantangan dan kendala di Organisasi serta sesi peningkatan Komunikasi Efektif di mulai oleh mas Age Mallory dari pengalamannya dalam membuat kegiatan Car Free Day untuk pertama kalinya di Indonesia pada awal-awal tahun 2000.

Mas Age Mallory merupakan salah satu perintis Car Free Day di Indonesia yang saat ini kegiatan tersebut sudah menjadi agenda nasional dan daerah hampir di seluruh kabupaten kota di Indonesia.

Cerita tentang kegiatan Car Free Day pertama kali di Indonesia bicara soal bagaimana organisasi mampu membuat Visi dan Misi jauh ke depan sehingga program dapat dilakukan secara berkelanjutan dan berdampak bagi kepentingan masyarakat umum demikian paparan mas Age Mallory dilanjutkan dengan sesi komunikasi efektif sangat penting untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan agar semua program dapat terlaksana dengan baik. (AM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *