1 Ton Ayam Untuk Korban Bencana
Sahabat Muda News, Cianjur – Gasol. Pesan whatshap itu berdenting di gawai pintar Rizal Jondi, Koordinator Posko Mapala Girigahana UPN Veteran Jakarta di Desa Gasol, Ciguneng Cianjur Jawa Barat.
“Bisa menyalurkan ayam broiler beku sebanyak satu ton,” kata si pemberi pesan. Tanpa pikir panjang, pria tambun asal Minang menjawab singkat; siap laksanakan. “Saya tidak berpanjang lebar karena ini sangat dibutuhkan pengungsi.”
Tidak butuh waktu lama, esok hari sebuah mobil boks berpendingin memasuki area posko. Sebanyak satu ton ayam beku siap saji, diturunkan dari mobil. Konsumsi kaya gizi tersebut disumbang oleh PT. Arjuna Mukti Utama dan PT. Tri Buana Cemerlang. Perusahaan yang bergerak dibidang trading sejak 5 tahun lalu
Arjuna adalah distributor berbagai jenis daging impor-lokal; daging sapi, ayam, ikan-ikanan dan sumber kebutuhan protein lainnya, dalam keadaan beku (frozen) dan segar (fresh), serta melayani skala kecil, menengah dan besar. Distribusinya mencakup beberapa wilayah di Indonesia; dari pulau Jawa (terutama Jabodetabek: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Sumatera (Lampung), hingga Papua.
Khusus untuk kebutuhan korban bencana, Arjuna mempercayakan penyalurannya keada Mapala Girigahana dan Wanadri dengan dibantu 12 Mapala; Arkadia (UIN), Wiradika (IBI Kosgoro), Rafflesia (Univ. Indraprasta PGRI), Astadeca (PNJ), KrisnaPala (Unkris), Umtala (Univ Mpu Tantular), KPA Pandapa (Univ Dharma Persada), Mapa Gunadarma (Univ Gunadharma), Matasitas Sahid (Univ Sahid), dan komunitas Gerakan Pungut Sampah, TMS 7 Malang, Mapalaska, Mahapala UPN Surabaya, dan Mapala UPN Yogyakarta.
“Ayam siap saji didistribusikan kepada posko dapur umum sebanyak 300 kg, sisanya dibagikan langsung kepada pengungsi dalam bentuk kemasan,” kata Nabil Ketua Umum Girigahana. “Pengungsi senang mendapat menu berbeda. Dari raut mukanya terlihat sumringah,” tambah Guntur salah satu Relawan sesuai mendistribusikan ayam kemasan kepada pengungsi.
Sejak hari kedua, Posko Girigahana acapkali mendapat kunjungan donatur. Baik terencana maupun on the spot. Di hari kedua, ada seseorang yang menyumbang genset dan beberapa kebutuhan bahan pokok. “Dia hanya menyebut namanya Erick tanpa mau mengatakan dari instansi mana,” jelas Rizal. Lalu, ibu-ibu yang tergabung dalam majelis talim ISM Kranggan Permai Bekasi menyumbang 10 gulung kain kafan. “Tolong disebarkan ya bang,” kata Rizal menceritakan percakapan dengan para penyumbang.
Sampai Jumat (25/11), sumbangan dalam bentuk uang tunai sudah mencapai Rp. 32.175.096,- dan sudah disalurkan Rp 20 juta’an. Terakhir adalah Majelis Ta’lim di Kranggan Cibubur yang menyerahkan uang tunai sebesar Rp 5. 120.000,” di Posko Induk Pondok Labu (27/11).
Lantas bagaimana rencana Minggu ke dua setelah bencana? “Rencana aksi kita selanjutnya adalah membuat instalasi air bersih di desa Kaung Gading. Saat ini para pengungsi mengkonsumsi air keruh yg berisiko terhadap kesehatan jangka panjang,” pungkas Rizal menutup wawanca bera melalui telepon selular.
Sumber berita : Task Force Girigahana, Team Komunikasi, Rudy Hermanto